Ahad, 18 Oktober 2009

GENERASI MENDATANG GENERASI YANG MENANG VOL:1

Generasi yang menang adalah generasi yang terdiri dari kaum muslimin dan muslimat

            Generasi yang menang adalag generasi yang terdiri daripada kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat. Kaum wanita dalam islam adalah saudara kandung kaum lelaki. Begitu juga sebaliknya, hal ini yang dijelaskan oleh allah ta’ala:
                “…Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain….” (ali imran:195)


                Sejak adam ‘alaihissalam, wanita adalah sekutu bagi lelaki, sebagaimana firman allah kepada adam:
                "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini…” (al-baqarah:35)


                Hawa (isteri Adam) juga diberi tanggung jawab yang sama dengan diberikan kepada suaminya (Adam). Dalam firmannya dikatakan :


 “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini..” (al-baqarah:35)


Siti Hawa mendapat pahala kalau berbuat jasa atau siksa kalau melakukan dosa sama seperti yang diberikan dan dikenakan Allah Ta’ala kepada suaminya (Adam) .


“…Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian yang lain….” (ali imran:195)


Ketika Allah Ta’ala mengutuskan rasulnya untuk menyebarkan dakwah, peranan kaum wanita sangat menonjol dalam memenangkan islam dan dalam menyebarluaskan dakwah. Siapa yang boleh melupakan sikap dan peranan khadijah binti khuwalid semasa permulaan islam? Siapa yang boleh melupakan sikap Sumayyah atau Ummu Ammar, wanita bahkan syahidah pertama yang tewas dalam islam, setelah ia mengalami penyeksaan kejam dan keji dari majikannya demi mempertahankan kalimah tauhid? Cubalah anda perhatikan pula bagaimana sikap Asma binti Abu Bakar yang juga digelari “ Dzatun Nithaqain” pada saat Rasulullah saw hendak pergi berhijrah? Bagaimana pula sikap Ummu Ammarah dan Nasibah dalam perang Hunain? Juga, bagaimana sikap para ummuhatul mu’minin selama hidup dan sesudah wafat Rasulullah Saw?


Pada waktu itu wanita islam yang berperanan layakknya sebagai ibu telah bertindak pula sebagai propagandis. Mereka menganjurkan anak-anaknya agar maju ke medan peperangan, berjihad menegakkan Kalimatullah. Mereka, sebagai isteri, juga bertindak mendorong suaminya untuk memenangkan peperangan atau merebut syahadah. Pada waktu itu kaum mu’minah tidak berpangku tangan. Mereka ikut aktif terjun ke medan juang bersama-sama anak dan suaminya berjihad fi sabi lillah!!.


Banyak pula wanita-wanita islam yang hafizh qur’an dan menjadi perawi hadis. Ilmunya mendalam sekali dalam agama. Mereka menyeru umat untuk membudayakan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Bahkan ada antara mereka yang dengan berani menegur Amirul Mu’minin yang sedang berkhotbah diatas mimbarbdi hadapan tokoh an masyarakat islam yang lainnya.


Jelaslah, wanita islam, baik sebagai peribadi, sebagai isteri maupun sebagai ibu merupakan anggota masyarakat yang hidup dan aktif. Hal ini sesuai dengan yang dilukiskan al-quranul karim:


Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”(at-taubah:71)


Kerana itulah maka tidak menghairankan bila sampai sekarangpun wanita-wanita muslimah banyak yang berperanan seperti dulu. Mereka aktif di bidang dakwah dan di bidang tajdid. Mereka juga tidak tercicir dalam gerakan reformasi. Mereka bekerja keras membersihkan dirinya dan aktif berdakwah ditengah-tengah saudari-saudari sejenisnya. Peranan dan kehadirannya dalam lapangan keislaman pun sungguh besar. Banyak kaum muslimah yang mendukung dakwah suaminya atau memberikan semangat juang kepada putera-puterinya untuk mengembangkan amal soleh tanpa jemu.

0 ulasan: